Kamis, 20 April 2017

MEMBANDINGKAN PERANCANGAN RODA GIGI LURUS, RODA GIGI MIRING DAN RODA GIGI KERUCUT LURUS GERBASIS PROGRAM KOMPUTASI DAN SISTEM KOORDINAT



BAB 1
LATAR BELAKANG

Roda gigi pada umumnya dimaksudkan adalah suatu benda dari logam atau non logam yang bulat dan pipih pada pinggirnya bergerigi. Roda gigi sangat berguna untuk memindahkan gaya dari suatu roda gigi ke gigi yang lain. Pada umumnya roda gigi dibuat dari bahan logam untuk memindahkan beban yang berat, kalau gaya yang dipindahkan tidak berat dapat digunakan roda gigi dari bahan non logam. Teknik pembuatan roda gigi dapat dikerjakan dengan cara di cor, dikerjakan pada mesin frais, dan hober. Transmisi yang berubah – ubah berangsur-angsur juga dapat diperoleh menggunakan roda-roda gigi. Salah satu maksud tersebut adalah dipergunakan pada perkakas pemindah kecepatan, dan merubah beban yang berat menjadi seringan mungkin. Roda gigi dipergunakan pada kendaraan atau mesin yang memiliki gerakan putar.
Penggunaan roda gigi dapat digolongkan sesuai kedudukan yang diambil oleh poros yang satu terhadap poros yang lain. Penggunaan roda gigi ada tiga golongan yaitu; Poros sejajar satu sama lain. Roda gigi yang dipergunakan bentuk dasarnya adalah dua buah silinder yang saling bersinggungan menurut sebuah garis lukis. Roda gigi yang dipergunakan dapat sejajar dengan garis lukis silinder, atau membuat sudut dengan garis lukis. Poros saling memotong. Roda gigi yang dipergunakan adalah roda gigi kerucut dengan puncak gabungan yang saling menyinggung menurut sebuah garis lukis. Gigi ini dapat lurus, garis lukis gigi saling berpotongan di puncak kerucut. Poros saling menyilang, gigi yang dipergunakan berbentuk roda ulir.
Perancangan menggunakan program dapat menghemat waktu dan biaya. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan program komputasi yang digunakan untuk perancangan roda gigi sehingga diperoleh dimensi, gaya dan torsi dan tegangan yang bekerja pada roda gigi dengan cepat dan mudah. Kemudian hasil perancangan yang dilakukan dibandingkan dengan perhitungan perancangan secaramanual. Roda gigi yang dirancang adalah roda gigi lurus, roda gigi miring dan roda gigi kerucut lurus.
BAB II
TUJUAN PENELITIAN

Dari jurnal pertama  tentang “Desain Profil Gigi Roda Gigi Lurus Dengan Sistem Koordinat” dan jurnal ke dua tentang “Perancangan Roda Gigi Lurus, Roda Gigi Miring Dan Roda Gigi Kerucut Lurus Berbasis Program Komputasi” dapat kita ambil kesimpulan tujuan pada penilitian ini adalah secara umum fungsi roda gigi yaitu untuk meneruskan gaya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan, mengubah putaran tinggi ke putaran rendah atau sebaliknya, dapat juga memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain, seperti yang digunakan pada pompa roda gigi. Roda gigi dikelompokan menjadi tiga kelompok, sesuai kedudukan yang diambil oleh poros yang dipergunakan dalam industri, yaitu posisi poros yang satu terhadap poros yang lain.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dari kedua jurnal tersebut bahwa motodologi penelitian adalah Proses komputasi perancangan roda gigi dilakukan dengan menentukan data-data yang diberikan seperti jenis roda gigi yang dirancang, dimensi roda gigi yang meliputi diameter pinion, diameter gear, tinggi kepala, tinggi kaki, kelonggaran kepala, diameter lingkaran kepala pinion, diameter lingkaran kepala gear, diameter lingkaran kaki pinion, diameter lingkaran kaki gear, kedalaman total, kedalaman kerja, tebal gigi, jarak antar pusat, diamater lingkaran dasar pinion, perhitungan gaya dan torsi serta tegangan yang bekerja pada roda gigi.
Data-data tersebut dijadikan masukan didalam pemrograman komputasi. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil perhitungan perancangan secara manual. Skema prosedur pemrograman komputasi dapat dilihat pada Gambar 3.1.


Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 

 
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada jurnal pertama hasil yang didapat dari pembahasan cara melukis profil gigi dengan system koordinat yaitu Melukis profil gigi dengan sistem koordinat, merupakan cara yang tepat untuk memberikan gambar profil gigi skala yang besar. Cara ini memerlukan perhitungan-perhitungan pula, terutama untuk menghitung koordinat setiap titik pada waktu membuat lengkung profil giginya. Perhitungan dalam menentukan data cara melukis profil roda gigi yang menghasilkan profil baik harus dilakukan dengan teliti [6]. Pada gambar 9 di bawah ini memberikan suatu teknik pembuatan profil gigi dengan sistem koordinat dengan diketahui data-data sebagai berikut : Garis tengah lingkaran jaraknya D = 160 mm, Modul roda gigi m = 5 mm, Sudut tekan a=20o.
Perhitungannya sebagai berikut : Jumlah gigi z = D/m = 160/5 = 32 gigi, Tinggi puncak Hv = m = 5 mm. Tinggi kaki gigi Hk = 1,167 m = 1,167 x 5 = 5,835 mm. Diameter lingkaran puncak Dv = D + 2 H v = 160 + 2 x 5 = 170 mm. Garis tengah lingkaran kaki Dk = D – 2 Hk = 160 – 2 x 5,835 = 148,33 mm. Garis tengah lingkaran dasar Dd = Dcos = 160 Cos 20 =160 x 0,9397 = 150,35 mm. Tinggi gigi ( H ) = Hk + Hv =5,835 + 5 = 10,835 mm. Jarak antara t = D/Z = 3,14x160 / 32 = 15,7 mm. Lebar gigi b = jarak antara gigi /2 = 15,7 /2 =7,85 mm. Gambar profil gigi dengan sistem koordinat.
Sedangkan untuk jurnal kedua hasil yang di dapa yaitu Perbandingan hasil program komputasi dan perhitungan manual pada roda gigi lurus dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Perancangan Roda Gigi Lurus



Perbandingan hasil komputasi pada roda gigi miring dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Perancangan Roda Gigi Miring



Perbandingan hasil komputasi pada roda gigi kerucut lurus dapat dilihat pada Tabel 4.3. Dari Tabel 4.1, Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan secara manual dan dengan menggunakan program komputasi dapat dikatakan sama, hal ini dapat terlihat dari perbandingan hasil pada masing-masing roda gigi dimana untuk nilai dimensi dan gaya dan torsi pada setiap roda gigi memperlihatkan hasil yang sama. Akan tetapi terjadi sedikit selisih untuk nilai tegangan lengkung dan tegangan kontak roda gigi. Perbedaan itu adalah pada roda gigi lurus sebesar 0.064% dan 0.046 % untuk nilai tegangan lengkung pada pinion dan gear, dan tegangan kontak berbeda sebesar 0,083%. Untuk roda gigi miring terjadi perbedaan sebesar 0.016 % dan 0.036 % untuk tegangan lengkung pinion dan gear, dan tegangan kontak berbeda sebesar 0.065 %.

Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Perancangan Roda Gigi Kerucut Lurus


Demikan pula halnya pada roda gigi kerucut lurus beda yang terjadi pada tegangan lengkung masing-masing roda gigi adalah 0.066% dan 0.019%, dan perbedaan yang teradi pada tegangan kontak sebesar 0.035 %. Perbedaan kecil yang terjadi itu disebabkan karena adanya proses pembulatan pada perhitungan manual, sedangkan pada perhitungan dengan menggunakan program komputasi yang dibuat tidak ada proses pembulatan angka.

BAB V
KESIMPULAN

Desain profil roda gigi lurus dapat digunakan system koordinat. System koordinat merupakan cara yang tepat untuk menggambarkan profil gigi berukuran besar. Desain gigi sistem koordinat menghasilkan profil gigi yang halus. Profil gigi yang halus sangat menguntungkan dalam pemindahan gaya dari poros yang satu ke poros yang lain. Profil yang halus akan memberikan gerakan yang halus, gesekan rendah, getaran kecil dan tidak berisik. Oleh karena itu desain profil gigi roda gigi untuk roda gigi yang besar akan lebih menguntungkan profil gigi yang dikonstruksi dengan koordinat. Di samping itu profil gigi dengan sistem koordinat memiliki kaki gigi yang kuat dan kokoh.
Pembuatan program komputasi dalam perancangan roda gigi lurus, roda gigi miring dan roda gigi kerucut lurus telah berhasil dibuat dengan baik dan benar. Hal ini bisa dilihat dari perbandingan antara hasil perhitungan perancangan secara manual dan perhitungan perancangan dengan menggunakan program komputasi terjadi perbedaan yang cenderung sangat kecil, yaitu hanya pada tegangan lengkung pada gear dan pinion dan tegangan kontak. Nilai perbedaan itu adalah 0.064 %, 0.046 % dan 0.083 % pada roda gigi lurus, 0.016% , 0.036 % dan 0.065 % pada roda gigi miring, dan 0.066 %, 0.019 % dan 0.035 % untuk roda gigi kerucut lurus. Sedangkan untuk nilai rasio gigi, jumlah gigi pinion, jumlah gigi gear, diameter pinion, diameter gear, tinggi kaki, tinggi kepala, dan gaya tangensial, tidak ada perbedaan antara hasil perhitungan manual dan menggunakan program komputasi.

DAFTAR PUSTAKA
  

    1. Hantoro Sirod, Tiwan. 2006. Desain Profil Gigi Roda Gigi Lurus Dengan Sistem Koordinat. 
        Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta.
    2. Erinofiardi, Kevin Asyarial, Hendra. 2013. Perancangan Roda Gigi Lurus, Roda Gigi Miring Dan 
        Roda Gigi Kerucut Lurus Berbasis Program Komputasi. Bengkulu : Jurnal Mechanical