PROSES
PLATING DALAM PEMBUATAN BAUT
Proses
platting yaitu proses pelapisan baut dengan menggunakan bahan-bahan kimia /
prosesnya pun dengan menggunkan peralatan modern (electric). Campuran larutan
kimia pada proses platting harus dibakukan, agar menghasilkan lapisan warna
yang standar (warna platting tidak kusam, tidak belang-belang, ketebalan
merata, dan tidak tipis). Berikut ini adalah komposisi dari platting.
Tabel Komposisi Proses Platting
Material
|
Ukuran
( % )
|
Cadmium (Cd)
|
0.01 % (100 mg/kg)
|
Timah Hitam (Pb)
|
0.1 % (1000 mg/kg)
|
Mercury (Hg)
|
0.1 % (1000 mg/kg)
|
Crom (Cr)
|
0.1 % (1000 mg/kg)
|
Gambar Mesin Plating ( out sourching )
Untuk
tipe baut (A) HSMH 10 X 35-25 MC3 G7 K14 P1.5 kode Plating yang digunakan
adalah MC3. Sebelum di lakukan nya proses platting, baut tersebut berwarna
kehitaman karena telah melalui prose heat treatment, seperti pada gambar
dibawah ini :
Gambar Baut
sebelum proses Plating
MC3
memiliki warna seperti warna silver atau sering kita kenal dengan sebutan
chrome. Untuk tipe MC3 memiliki ketebalan plating minimum 5 micron lebih atau
kurang dari itu dinyatakan NG. Maka baut
akan di kembalikan ke PT. Hotmal Jaya Perkasa.
Seperti gambar di bawah ini :
Gambar Baut Setelah Proses Plating
Setelah semuh tahap proses plating
dilakukan langah selanjutnya adalah proses Final Quality ( QC ) dimana proses
penyotiran baut dengan menggunakan dua metode yaitu diantaranya
metode manusia dan metode mesin. Dengan memnggunakan metode manusia proses
penyotiran dilakukan dengan proses inspeksi manual. Bisa di lihat gambar di
bawah ini :
Gambar Proses inspeksi manual
Dan sedangkan penyotiran dengan
metode mesin alat yang digunakan adalah seperti mesin SST, dan mesin dengan
teknologi Komputer, seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar
Mesin SST-16
Gambar Mesin CCM
REFERENSI :
Instrukur Kerja dan Manual Book PT. Hikari Metalindo
Pratama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar