Jumat, 06 November 2015

PERBEDAAN ROLLER CHAIN, SPROCKET DENGAN SILENT CHAIN DI DALAM SEPEDA MOTOR

PERBEDAAN ROLLER CHAIN, SPROCKET DENGAN SILENT CHAIN DI DALAM SEPEDA MOTOR


ROLLER CHAIN

Roller chain (rantai) merupakan komponen mesin yang digunakan untuk meneruskan power (daya) dari mesin melalui perputaran sprocket pada saat yang sama. Rantai mengait pada gigi sprocket dan meneruskan daya tanpa slip, jadi menjamin putaran daya yang tetap. Rantai sebagai penerus daya mempunyai keuntungan - keuntungan seperti: mampu meneruskan daya yang besar karena memiliki kekuatan yang besar, memiliki keausan kecil pada bantalan, dan mudah untuk memasangnya. Roller chain juga mempunyai efisiensi yang tinggi sehingga bagus digunakan dalam komponen mesin, terutama pada rangkaian timing dan penggerak roda belakang pada sepeda motor. Pada gambar 4.16 adalah nama-nama bagian dari rantai.



Pekerjaan terakhir riset pada sistim pemindah tenaga yang dilakukan oleh periset pada sistim pemindah tenaga pada sepeda motor adalah pada bagian final drive, yaitu: sprocket pada output shaft, rantai dan sprocket roda belakang (gambar 4.17) adalah dengan perubahan pada perbandingan rasio sprocket dan perubahan rantai (chain).


Tabel 1.1 Kelebihan Dan Kekurangan Roller Chain

Kelebihan Roller Chain
Kekurangan Roller Chain
Mampu meneruskan daya yang besar karena kekuatannya yang besar
Variasi kecepatan yang tidak dapat dihindari karena lintasan busur pada sprocket yang mengait mata rantai
Tidak memerlukan tegangan awal
Suara dan getaran karena tumbukan antara rantai dan dasar kaki gigi sprocket
Keausan kecil pada bantalan
Perpanjangan rantai karena keausan pena dan bushing yang diakibatkan pleh gesekan dan sproket
Pemasangannya mudah dan harganya murah

Veriasi ukuran banyak sehingga dapat dipakai untuk daya besar mauoun kecil

Tidak menimbulkan bahaya kebakaran

Tidak terpengaruh temperature tinggi karena adanya oli dan grease


Modifikasi terakhir yang dilakukan oleh periset di sitin pemindah tenaga pada sepeda motor adalah pada bagian sprocker pada output shaft. rantai dan sprocket roda belakang adalah dengan perubahan pada perbandingan rasio sprocket dan perubahan rantai (chain).

Sprocket dan rantai yang akan digunakan pada sepeda motor balap harus memiliki beberapa karakteristik, sehingga saat sepeda motor balap melaju dengan kecepatan tinggi tidak terjadi gangguan pada bagian sprocket dan rantainya. Gangguan yang timbul biasanya adalah terlepasnya rantai dari sprocket atau terputusnya rantai, selain itu terjadi keausan yang cepat juga akan terjadi apabila pemilihan sprocket dan rantai tidak tepat.

Rantai tidak hanya meneruskan putaran engine ke roda belakang saat sepeda motor berjalan, tetapi juga harus mampu berputar pada sprocketnya ketika roda belakang pada posisi naik turun akibat kerja suspensi. Untuk itu rantai harus memiliki karakteristik tahan terhadap gaya tarik dan memiliki kelenturan yang baik. kelenturan rantai disebabkan oleh bergeraknya tiap-tiap sambungan (pitch) rantai.

Kelenturan rantai bukan seperti kelenturan pada karet, maksud kelenturan rantai adalah saat bergerak mengikuti tarikan sprocket , tiap bagian atau antara sambungan rantai akan mengikuti bentuk sprocket dan saat roda belakang naik turun rantai mampu mengikuti irama gerakan dari roda, serta rantai tidak putus. Karakteristik lain yang harus dimiliki oleh rantai adalah tahan terhadap gaya gesek pada roller-roller yang terletak pada tiap sambungan.

Agar putaran engine yang akan dipindahkan ke sprocket roda belakang melalui rantai sesuai, sebelumnya perbandingan rasio sprocket-sprocketnya  juga perlu disesuaikan dengan jenis balap yang akan diikuti (drag race atau road/touring race). Untuk sepeda motor drag, jenis sprocket dan rantainya menggunakan ukuran lebih tebal dibanding sprocket dan rantai pada sepeda motor road/touring race.


Dalam dunia balap, umumnya ukuran sprocket menggunakan jumlah gigi-giginya sebagai angka yang digunakan dalam menghitung perbandingan rasio (gbr. 4.18) Untuk menentukan perbandingan rasio pada sprocket yang biasa disebut final gear ratio ditentukan oleh banyak hal, seperti : sirkuit yang akan digunakan dan jenis balap.

Perbandingan rasio sprocket yang rendah biasanya digunakan untuk jenis road race/touring yang memiliki banyak lintasan belok dan  dengan derajat belok yang kecil, sebaliknya pada sirkuit yang lintasan lurusnya panjang dan derajat belokan yang besar memerlukakn perbandingan rasio sprocket yang lebih tinggi, sedangkan untuk drag race perbandingan rasio (final gear ratio) nya lebih besar lagi. Untuk road/ touring race, jenis sprocket yang digunakan lebih tipis dibanding jenis sprocket yang digunakan untuk drag race. Bahan dari rantai yang digunakan untuk balap umumnya berwarna kuning (gbr. 4.19) pada pelat sambungan (link plate), rantai jenis ini lebih tahan terhadap gaya tarik dan gesekan.


Pemasangan rantai pada sprocket sepeda motor balap memiliki kebebasan yang sama dengan kebebasan rantai pada sepeda motor standar, yaitu berkisar max. 10 mm saat ditekan oleh tangan.

Meskipun rantai dan sprocket masih baru, sebaiknya diberi pelumasan untuk mengurangi gesekan dan mendinginkan rantai saat digunakan (gbr. 4.20). Cara pelumasan rantai sepeda motor pada final sprocket ada dua cara, yaitu: dengan menggunakan minyak pelumas dengan tingkat kekentalan yang tinggi dan harus baru, atau dengan cara penyemprotan dengan chain lube (pelumas kering/silicon).


Pemasangan rantai pada sprocket depan dan belakang pada sepeda motor rood race biasanya lebih panjang di banding jarak rantai dan sprocket sepeda moter drag race, perbandingan rasio sprocketnya pun drag race lebih besar  dibanding sepeda motor road drag road race. kelurusan saat peyetelan ketegangan rantai juga harus diperhatikan. agar tidak terjadi kerusakan atau copotnya rantai saat sepeda motor berkecepatan tinggi. 


SILENT CHAIN

Pengertian
            Disebut silent chain karena suara dan getaran yang ditimbulkan bila dibandingkan dengan tipe-tipe rantai lainnya lebih kecil, tergantung dari kecepatan, beban, pelumasan, besar sproket dan perangkat tambahan.
            Hal ini disebabkan dari keunggulan dalam desain sambungan dan jalur dari silent chain itu sendiri. Desain jalurnya menyebabkan gigi sproket menderita lebih sedikit impact dan desain sambungannya yang menyebabkan rantai bekerja dengan gesekan yang minimum serta keausan yang sama saat pemakaian.
            Silent chain bertujuan untuk meneruskan daya dari sambungan sebelumnya yang didesain untuk mengangkut bahan-bahan material dan dioperasikan dengan getaran yang minimum.

Tabel 1.2 Kelebihan Dan Kekurangan Silent Chain

Kelebihan Silent Chain
Kekurangan Silent Chain
Bisa beroperasi dalam kecepatan yang lebih tinggi dan kapasitas tenaga yang lebih besar Suara yang dihasilkan silent chain lebih halus
Bisa beroperasi dalam kecepatan yang lebih tinggi dan kapasitas tenaga yang lebih besar Suara yang dihasilkan silent chain lebih halus
Getaran yang dihasilkan lebih kecil
Tidak tahan terhadap korosi
Beban impact yang terjadi lebih kecil selama pemasangan sprocket
Pada bagian sprocket cepat aus
Efisiensinya lebih tinggi mendekati 99%

Umur sprocket lebih tahan lama


Hal yang diperhatikan saat mendesain Silent Chain
• Tipe sumber power
• Diameter poros dan ukuran pasak
• Jarak pusat poros
• Tenaga yang akan diteruskan
• Kecepatan putaran poros

Bentuk Silent Chain

Glass conveyor chain ini biasa digunakan untuk memindahkan dan menangani benda-benda yang terbuat dari kaca. Biasanya ditemukan pada industri kaca.
Non glass conveyor biasanya digunakan untuk memindahkan dan menangani benda-benda industri lain. Silent Chain digunakan sebagai power transmission pada motor-motor besar untuk mengurangi tingkat kebisingan suara yang dihasilkan.

Cara Perawatan Silent Chain

• Pengawasan : Pengawasan dan pengaturan secara periodic sebaiknya dilakukan untuk
meningkatkan umur dan mengurangi biaya perawatan.
• Pensejajaran : Kelurusan sproket harus selalu dipelihara untuk performa putaran dan umur yang lebih optimum. Sproket juga harus diperhatikan apakah sudah terpasang/ terkunci dengan aman, jika posisi sproket bergeser selama pemasangan, maka kita harus kembali ke prosedur pensejajaran untuk penyesuaian lagi.
• Pengencangan dan Pemanjangan : Setelah beroperasi untuk waktu tertentu, pitch pada sproket akan mengalami peregangan/ pertambahan panjang yang akan berakibat dengan bertambah besarnya lingkaran pitch pada rantai. Solusi untupermasalahan ini adalah dengan mengencangkan rantainya jika peregangan tidak terlalu besar untuk pereganga yang berlebihan dapat mengakibatkan rusaknya sproket atau pun slip antara sproket dan rantai. Untuk itu, rantainya harus diganti untuk menghindari kerusakan yang lebih fatal


REFERENSI :








Tidak ada komentar:

Posting Komentar